
Blood Diamond adalah sebuah
FILM AKSI PERANG tahun 2006 dan disutradarai
oleh Edward Zwick dengan naskah tulisan Charles Leavitt. Film ini dikenal untuk
pemeran-pemerannya yang merupakan aktor-aktor bintang internasional: Leonardo
DiCapriol, Djimon Hounsou, Jennifer Connelly,
Michael Sheen, Arnold Vosloo, dan masih banyak lagi. Judul itu merujuk pada
berlian darah, yang berlian ditambang di zona perang Afrika dan dijual ke
konflik keuangan, dan panglima perang sehingga keuntungan dan perusahaan
berlian di seluruh dunia.
Film perang ini diatur dalam
Liberia, Sierra Leone, dan Afrika Selatan. Film ini dinominasikan
untuk lima Academy Award, termasuk Aktor Terbaik (DiCaprio) dan
Aktor Pendukung Terbaik (Hounsou).
Ø Leonardo DiCaprio sebagai Danny Archer
Ø Djimon Hounsou sebagai Solomon Vandy
Ø Jennifer Connelly sebagai Maddy Bowen
Ø Kagiso Kuypers sebagai Dia Vandy
Ø Arnold Vosloo sebagai Colonel Coetzee
Ø Antony Coleman sebagai Cordell Brown
Ø Benu Mabhena sebagai Jassie Vandy
Ø Anointing Lukola sebagai N'Yanda Vandy
Ø David Harewood sebagai Kapten Poison
Ø Basil Wallace sebagai Benjamin Kapanay
Ø Jimi Mistry sebagai Nabil
Ø Michael Sheen sebagai Rupert Simmons
Ø Marius Weyers sebagai Rudolf Van De Kaap
Ø Stephen Collins sebagai Ambassador Walker
Ø Ntare Mwine sebagai M'Ed
Ø Bouba Badiane sebagai Tupac T-Shirt
Ø Ato Essandoh sebagai Komandan Rambo
about
“Blood Diamond”
Film “Blood Diamond” secara garis besar
menggambarkan tentang pencarian sebuah bongkahan berlian yang langka di sebuah
Negara konflik di Afrika, yaitu Sierra Leone pada tahun 1990-an.
Lolos dari maut, Solomon Vandy malah
dipaksa bekerja untuk menambang di pertambangan berlian oleh pemberontak
tersebut.
Pada saat menambang inilah Solomon Vandy
berhasil menemukan sebuah berlian berukuran lebih besar daripada yang lainnya
dan langka. Saat ia berusaha menyembunyikan berlian tersebut, ia ketahuan oleh
bos besar RUF. Namun pada akhirnya ia pun berhasil menyelundupkannya di tepi
sungai Kono.
Tepat setelah ia berhasil menyembunyikan
berlian tersebut, tentara pemerintah datang dan memenjarakannya. Pada saat yang
bersamaan, Danny Archer yang merupakan mantan prajurit asal Rhodesia yang
bekerja sebagai tentara bayaran pada komandannya Kolonel Coetzee, tertangkap
juga akibat penyelundupan berlian di perbatasan Liberia. Ia ditangkap karena
berusaha menyelundupkan berlian pada seekor domba.
Di dalam penjara yang sama, bos besar RUF
yang ditangkap kemudian meneriaki Solomon Vandy menyembunyikan berlian besar.
Saat itulah Danny Archer mengetahui siapa itu seorang Solomon Vandy.
Agar Danny Archer bisa terlepas dari
belenggu sang kolonel, Danny berusaha menemukan berlian itu. Dengan informasi
yang dia dapat di penjara bahwa Solomon Vandy mengetahui keberadaan berlian
itu, maka Danny pun meminta petunjuk keberadaan berlian itu kepada Solomon dan
menyepakati keluarga Solomon sebagai gantinya.
Danny Archer yang pada saat itu bekerjasama
dalam bidang bisnis berlian dengan pengusaha besar bernama Van De Kaap di
London, berusaha untuk mendapatkan berlian itu.
Dalam usahanya menemukan berlian tersebut,
Danny Archer pun kemudian bertemu dengan Maddy Bowen, seorang wartawati asal
Amerika yang berusaha mendapatkan informasi tentang Blood Diamond dan keadaan
konflik di Afrika khususnya di Sierra Leone.
Maddy menjadikan Danny sebagai sumber
beritanya yang tahu banyak tentang perdagangan ilegal berlian yang dilakukan
pengusaha besar Van De Kaap.
Sementara itu juga, Danny memanfaatkan
Solomon Vandy untuk menemukan berlian itu. Dalam pencarian itu pun mau tak mau
mereka harus melewati daerah konflik, berurusan dengan darah dan bahkan
membunuh.
Dia, putra sulung Solomon Vandy yang
ditangkap saat usaha pelariannya kemudian menjadi salah satu anggota RUF akibat
pencucian otak dan doktrin yang dilakukan oleh bos besar RUF. Dia Vandy pun
menjadi salah satu pembunuh yang kejam dibawah asuhan RUF.
Masih dalam usaha pencarian berlian,
Solomon dan Danny pun akhrinya bertemu dengan Dia di sebuah kamp milik RUF.
Aksi tembak-menembak pun tak terelakkan manakala pertemuan ayah dan anak itu
terjadi. Saat pertemuan itu, Solomon pun kembali tertangkap oleh bos besar RUF.
Hal ini kembali memaksa Solomon untuk memberitahukan keberadaan berlian
itu. Namun, helikopter pasukan Amerika dibawah kendali kolonel Coetzee pun
datang, setelah melakukan kontak dengan Danny. Akibatnya, markas pertambangan
RUF pun berhasil dikepung.
Setelah mengepung semuanya, kolonel Coetzee
pun mengancam Solomon dengan putranya agar menunjukkan keberadaan berlian itu.
Saat akan ditunjukkan, Danny merampas pistol salah satu prajurit itu dan
terjadilah baku tembak yang menewaskan kolonel Coetzee dan prajuritnya. Danny
sendiri tak luput dari tembakan yang membuatnya kehilangan banyak darah.
Akhirnya berlian tersebut pun ditemukan,
dan mereka kemudian berusaha untuk membawanya pergi dari incaran prajurit
Amerika lainnya.
Setelah helikopter jemputan datang, maka
Danny yang saat itu kehabisan darah akibat tertembak membiarkan Solomon Vandy
dan anaknya Dia Vandy untuk pergi membawa berlian itu.
Di akhir cerita, dengan bantuan Mandy Bowen
sang jurnalis, Solomon Vandy melakukan pertemuan dengan agen penjualan
berlian Van De Kaap bernama Simmons. Pada pertemuan itu pun menghasilkan satu
perjanjian. Solomon Vandy mau menyerahkan berlian itu dengan harga
£ 2.000.000 dan keluarganya. Pertukaran itu
pun sah dan Solomon Vandy kembali berkumpul bersama keluarganya.
Pada Januari 2003, 40 negara menandatangani
“The Kimberley Process” yaitu usaha untuk menangani konflik berlian. Tetapi
berlian illegal masih tetap menemukan jalan menuju pasar. Sierra Leone pun
damai. Masih ada 200.000 prajurit anak di Afrika.
Blood Diamond |
Blood Diamond |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar